
SAMBUTAN PENDIRI PONPES RIYADHUL ALIYYAH
Assalamu’alaikumwarohmatulohi wabarokatuh..Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan hidayah, taufiq serta inayah-Nya kepada kita semua semoga dalam menjalankan segala aktivitas selalu dalam lindungan dan bimbingan- Nya. Amin. Shalawat serta salam kami sanjungkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. yang telah mermbawa umatnya dari alam kegelapan menuju ke alam terang benderang berupa ajaran agama Islam. Selanjutnya dalam rangka serta mencerdaskan kehidupan bangsa dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, kini Yayasan Pendok Pesantren Riyadhul Aliyyah menyelenggarakan pendidikan baik formal maupun non formal. Pembuatan website Santri Pondok Pesantren Riyadhul Aliyyah ini dimaksudkan untuk memberikan pelajaran pengetahuan tentang asal-usul sejarah berdirinya pesantren dan keinginan untuk membangun kedisiplinan seluruh santri Pondok Pesantren di dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang ada di pondok pesantren.Mengingat begitu banyak kegiatan yang harus dilakukan di Pondok Pesantren Riyadhul Aliyyah dan demi optimal dan kondusifnya semua kegiatan yang ada di pesantren, kami berusaha meningkatkan para santrı dengan menyusun kepesantrenan ini, yang mana di dalamnya terdapat berbagai hal yang berkaitan dengan pondok pesantren.Pada kesempatan ini, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Team R.A Multimedia, semua pihak yang telah menyusun dan menerbitkan Aplikasi ini, terutama kepada seluruh dewan pengurus Pondok Pesantren Riyadhul Aliyyah,selanjutnya diharapkan dengan hadirnya Aplikasi ini bisa berdampak pada semua aspek yang ada di dalam ataupun di luar pesantren.Akhir kata kami atas Pimpinan/Pengasuh Pondok Pesantren Riyadhul Aliyyah memberikan iringan do’a semoga Aplikasi ini dapat menjadikan manfaat dan barokah untuk kita semua. Kepada Allah Subhanahuwata’a la kita bertawakal dan menyerahkan diri,semoga kita selalu dalam bimbinganya serta diberi kekuatan, kesehatan dan kemampuan daalam mengemban amanah mulia ini dengan sebaik-baiknya Amin-amin.Yaa robbal alamin. Rabbalamin.Wabillahittaufiq walhidayah.wasalamualaikum warohmatulohi wabarakatuh..
PROFIL PENDIRI PONPES RIYADHUL ALIYYAH
Beliau bernama lengkap Asep Hidayatullah namun pada saat belajar dimakkah al-Mukarromah naba beliau di ganti oleh Salah satu guru menjadi KH. Nur Muhammad Hidayat sehingga dalam ke sehariannya orang-orang lebih banyak memanggil dengan panggilan Kiyai Asep. Beliau Lahir pada 8 Oktober 1973 di Kuningan yang biasa di kenal dengan julukan kota Kuda. Beliau anak ke 2 dari pasangan H. Sarnsuddin Sunaryo dan HJ.Nur Jannah.1. Riwayat Pendidikan Sejak kecil beliau memang lahir dari seorang ayah dan ibu yang agamis dan berpendidikan tinggi dan lebih mengedepankan pendidikan agama dari pada pendidikan formalnya ini bisa kita lihat dari sejarah pendidikan beliau, sebagai berikut • Pendidikan Formal Beliau mnenempuh pendidikan formal pada jenjang sekolah dasar di mulai dari tahun 1979 di SDN , Situ Gede, kemudian setelah luius dari sekolah dasar beliau melanjutkan pendidikannya di SMPN 1 Subang Kab.Kuningan,lalu pada tahun 1988 beliau melanjukan pendidikan di Sekolah MAN Cigugur Kab. Kuningan, namun tidak sampai selesai karena lebih memilih belajar ilmu agama di pesantren, akan tetapi pada akhirnya beliau tetap menyelesaikan pendidikan SLTA-nya dengan mengambil paket C di Ar-Risalah pada tahun 2007.• Pendidikan Non-Formal (Agama)Setelah putus sekolah pada tahun 1989 bel.au memfokuskan pendidikannya dalam bidang keagamaan di tempat mengaji di desa nya hingga pada tahun 1992 beliau masuk ke salah satu pesantren yang berada di daerah kuningan kuningan yang diDimpin oleh KH. Khoiruddin, tepatnya di desa cihidenggirang, kecamatan cidauk kabupaten kuningan lama kurang lebih tiga bulan, Kemudian beliau melanjutkan pendidikan diponpes Riyadhul Aliyyah Sukabumi yang di pimioin oleh KH.Muhammad Sutaiman selama 2 tahun sebelum akhirnva pada bulan Desember Tahun1994 atas perintah dari Pengasuh Pon-Pes Riyadhul Aliyah Sukabumi. beliau melanjutkan pendidikannya di Makkah Al Mukarromah, Selama di makkah beliau banyak berguru kepada beberapa ulama’ makkah, Pertama, beliau ngaji di Ribat (Pondok Pesantren) Ar-Riyadl yang di Pimpin oleh sayyid Maliki Al Hasani. Kedua beliau berguru kepada Syekh Abdul Karim Al Banjari,yang pengajinnya bertempat di pintu (Bab) Raja Fahd di masjidil haram Makkah.Ketiga, beliau berguru kepada syekh Mandzili salah satu ulama dari negri jiran Malaysia yang mengajar fan ilmu tauhid di pintu (Bab) Ajyad di masjidil haram. dan yang terakhir belau berguru kepada Abuya Syekh Damanhuri cucu dari Syekh Maulana Mansur Cikaduen Banten ,tepatnya di Samiyyah diatas pasar seng. Dan Pada saat beliau tengah sibuk belajar dari satu guru ke guru yang lain beliau juga tidak lupa menunaikan kewajiban keimanya sebagai seorang muslim dengan melaksanakan ibadah haji selama dua tahun belajar di mekkah. Pada bulan Agustus tahun 1996 beliau pulang ke Indonesia dan kembali lagi ke pondok pesantren Riyadhul Aliyyah Sukabumi. Sekembalinya beliau ke sukabumi, beliau di perintahkan lagi oleh gurunya untuk tabarrukan (ngalap berkah ) ke 40 pondok pesantren yang yang tersebar di daerah Jawa barat. Alhasil jika di total jumlah semua pesantren yang beliau singgahi selama belajar ilmu agama di tanah indonesia sebanyak 41 pondok pesantren yang ada di daerah Jawa Barat. Di tambah lagi dengan pendidikan nya yang di tempuh di mekkah al-Mukarromah.Setelah kurang lebih berkelana ke 40 pesantren akhirnya pada tahun 1998 beliau kembali lagi ke Sukabumi selama beberapa bulan, hingga akhirnya beliau di perintahkan untuk meniti kehidupan bermasyarakat.

PERJALANAN HIDUP BELIAU
perjalanan Hidup Beliau Berawal dari perjalanan sepiritualnya selama ngalap berkah di berbagai pesantren pada tahun 1997 beliau mulai mencoba meniti karir. diantaranya: • Travel Umroh dengan nama “Tri Nunggal Kharisrna”berjalan selama 1 tahun, namun karena pada waktu itu indonesia di terpa krisis Moneter akhirnya usaha itu bangkrut. • Bekerja di Diirjen Pers Informasi Negara selama 1 tahun. • Bekerja di Bankesmas Yonavet (bantuan Kesehatan Masyarakat) di Batalion Serba guna Veteran kodam Jaya Jakarta. • Menjabat Koordinator bidang pendidian dan pelatihan di DPP Forpess Sumatera Selatan pada tahun 2009 s.d. 2013 • Menjabat Katib Syuriyah PC NU Musi Banyuasin selama 2 Peride tahun 2018 s.d. 2013 dan 2013 S.d. 2018. • Menjabat wakil ketua pengurus DPD Forpess Kab.Muba selama 2 Periode tahun 2012 s.d. 2015 dan 2015 5.d. 2018. • Menjabat Ketua Umum DPD Forpess Musi Banyuasin Periode 2018-2022 dan periode 2022- S.d. Sekarang • Pada tahun 2015 beliau mermbuka cabang Travel.
SEJARAH BERDIRINYA PPRA
Tahun Berdirinya Pondok Pesantren Riyadhul Aliyyah• Pada tanggal 19 Juni tahun 2003, setelah proses pembuatan akte notaris Pamama di resmikanlah pendirian pondok pesantren yang diberi nama Riyadhul Aliyyah dengan merenovasi mushollah al-ghufron.Di awal perintisannya, pondok ini membangun Asrama sebanyak 5 lokal dengan ukuran total 3 x15 M² dan membuka sekolah TPA selama kurang lebih 1 tahun berjalan dengan santri mukim dari anak-anak sekitar pesantren dan santri Riyadhul Aliyyah Sukabumijawa barat sebanyak 14 Santri yang di kirim Oleh Pengasuh Pondok Pesantren Riyadhul Aliyyah Sukabumi untuk mendorong perkembagan Pesantren. Pada tahun 2005 akhirnya ijin operasionai pondok pesantren riyadhul aliyyah dari kementerian Agama Kab. Musi Banyuasin di terbitkan, berjalan selama kurang lebih 6 tahun akhirnya pada tahun 2001 mendirikan pendidikan Formal di tingkat sekolah SMP yang di beri nama SMP Islam ArRiyadl. Dengan siswa pertama sebanyak 24 orang, siswa. tahun kedua 36 Siswa dan pada tahun ketiga sebanyak 11 Siswa. Pada tahun 2013 mendirikan pendidikan Formal SMA yang di beri nama SMA ArRiyadl dengan siswa yang berasal dari lulusan SMP Islam Ar-Riadl. Dan Alhamdulillah tahun demi tahun yang awalnya beliau numpang tanah ditempat paman beliau dan Alhamdulillah bisa mempunyai lokasi milik sendiri pada tahun 2005, dan pada tahun 2021 tanah ponpes Riyadhul Aliyyah mencapai 5 seperempat hektar.Sekitar tahun 1992 sebelum pada saat Liburan pesantren beliaubersama ayahandanya bersilaturrahmi ke rumah kakeknya yang bernarma Sutardi di sumatera selatan, sesampainya di sumatera kakeknya pada saat itu sedang membangun Mushollah, singkat cerita pada keesokan harinya,sambil mengontrol tukang mengerjakan bangunan beliau, ayahanda dan kakeknya jalan-jalan mengelilingi mushollah, di tengah perjalanan itu kakek beliau bewasiat kepada ayahanda dengan berkata “Setiap saya berpindah-pindah tempat, saya selalu memban Musholla, dan mungkin musholla al-Ghufron yang saya bangun ini adalah mushollah terakhir dan saya ingin mushollah ini kelak bisa menjadi pesantren”11 tahun kemudian, tepatnya Pada awal tahun 2003 beliau hijrah bersama dengan keluarga kecilnya ke tanah sumatera, tepatnya di Sumatera Selatan, Desa Mekar Jadi Kec. Sungai Lilin Kab. MusiBanyuasin,sesampainya di tanah sumatera beliau menumpang di tempat pamannya kemudian disitulah beliau membangun sebuah gubuk sederhana di lahan punya pamannya untuk di jadikan tempat tinggal. Selama di awal-awal kepindahannya beliau beradaptasi bersama masyarakat sekitar dan bekerja untuk menghidupi keluarga kecilnya sebagai sopir angkot pada siang hari dan mengajar ngaji al-quran di mushollah Al-Ghufron’pada malam harinya. Tak lama berselang, pada awal bulan Juni tahun 2003 berdasarkan wasiat kakeknya, beliau berpamitan kepada semua tokoh masyarakat setempat untuk mendirikan pesantren. Setelah selesai bersilaturrahmi dan meminta ijin untuK mendirikan pesantren kepada semua tokoh masyarakat setempat akhirnya di adakanlah musyawarah dengan para tokoh masyarakat, masayarakat sekitar lokasi dan kerabat-kerabatnya dan terjadilah kesepakatan dari para anggota musyawaroh yang hadir untuk mendirikan pesantren. Dan ke esokan harinya dengan tangan kosong dan bermodal keberanian beliau berangkat ke Palembang untuk membuat Aktenotaris bersama Kiyai Nashihuddin, dan dari Kiai nasihuddin inilah beliau di kenalkan dengan bapak Marzuki Ali dan isterinya, melalui isteri bapak Marzuki alu inilah semua pembiayaan pembuatan Aktenotaris di Kantor Notaris Zulkifli Sitompul. SH. terealisasi.